Sesudah dua purnama selesai dan sesudah dimusyawarahkan pembagian wilayah di Watu Pinabetengan maka Tanah Minahasa dibagi atas empat wilayah besar yaitu :
- Etnis Tombulu
- Etnis Tountewoh/Tonsea
- Etnis Tompekewa/Tountemboan
- Etnis Toulour/Tondano
- Kelompok Taranak Menyusu : Simuruh se Touw un Buluh atau yang menjadi cikal bakal orang Tombulu.
- Kelompok Taranak Niyaranan : Simuru se Touw un Tewoh atau menjadi cikal bakal orang Tountewoh yang kelak menjadi Tonsea
- Tumaratas : Simuruh se Touw un Kimbut atau cikal bakal Tompakewa-Tountemboan.
“ …… E S A KITA PELANG! ESA WOAN PAWETENGAN. KUMIHIT UN POSAN. TAAN KITA PELANG ESA! MAESA WIA UNTRP! MAESA MASARU SE KASEKE WANA NGKOST!”
Pengertiannya kurang lebih :
“…… Satu Kita Semua! Satu lalu dipisahkan tempat. Karena jalan kebaktian agama. Tapi kita semua satu! Satu di bagian dalam, bersatu menghadap musuh dari luar! Inilah taar/pesan terpenting.”
Sesudah perkataan demikian, maka berangkatlah masing-masing kelompok ke tempat yang sudah ditentukan dalam persatuan anak suku.
- Kelompok Tombulu ke arah Utara dipimpin oleh Tonaas Wailan, Mapumpun, Belung dan Kekeman ke Menyesu.
- Kelompok Tompakewa ke arah Barat Laut menempati Kaiwasian di sebelah Timur Tombasian sekarang.
- Kelompok Tolour ke arah Timur pergi ke Atep dipimpin oleh Tonaas Singal.
- Kelompok Tountewoh ke arah Timur Laut dipimpin oleh Tonaas Wadian Walalangi dan Rogi.
Dalam perkembangan kemudian, mulai bertambah banyak ternak-ternak yang mulai keluar dari lokasi tumani-tumani pertama yakni di Kembuan. Beberapa kelompok teranak dibawah pimpinan tonaas masin g-masing mulai mencari wilayah tau tumani weru seperti:
- Tonaas Rurugala tumani Walantakan
- Tonaas Wenas Tumani Sinalahan
- Tonaas Roringtudus/Roringtulus tumani Tiwoho
- Tonaas Maramis tumani Kinerepu’an
- Tonaas Roringwalian tumani Kuhun
- Tonaas Sigarlaki dan Maidangkai tumani ke Maaron/Maadon
- Tonaas Runtukahu tumani ke Kumelembuai/Ayermandidi
- Tonaas Kapongoan dan Dotulung tumani ke Kema.